RENGAT BARAT

Kekerasan dalam proses belajar mengajar kembali terjadi di dunia pendidikan.

Kali ini, seorang guru kelas SDN 016 Bukit Selasih Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), berinisial S, Selasa (31/10/17) pagi tadi, diadukan oleh sejumlah Wali Murid kelas V ke pihak Sekolah lantaran diduga melakukan kekerasan saat proses belajar mengajar

Sejumlah Wali Murid antara lain, Werni, Asma dan Sumarsono, Anto dan Ani.

Dihadapan Kepala Sekolah SDN 016 Bukit Selasih dan wartawan, mereka mengungkapkan bahwa, anak anak mereka mengadu, selama ini mendapat tindakan kekerasan dari guru kelas V berinisial S itu.

Saat dihadirkan di pertemuan itu, para murid itu bahkan ada yang mengaku dipukuli dengan martil, dengan gagang sapu ada juga yang kepala mereka ditokok. Diantaranya adalah Zaki, Firman, Fendi, Febi, Sergen Aidil Fajar dan Leni.

Zaki, Sergen dan Febi mengaku dipukul dengan martil atau palu, Leni dipukul dengan gagang sapu, Fendi dipukul dengan penggaris. Sedangkan Firman, kepalanya ditokok dengan tangan.

Werni, orang tua Febi menyatakan, terungkapnya hal ini ketika anaknya itu mengadukan masalah kekerasan yang diterima anaknya itu yaitu dipukul oleh oknum guru itu dengan martil.

Pengakuan ini pun kemudian berkembang dengan pengakuan anak-anak lainnya. Dan sebenarnya masih banyak lagi anak anak yang korban pukulan oknum guru itu. Namun mereka takut tentang nasib anaknya yang sedang belajar di sekolah itu.

Asmah, wali murid lainnya, menyebutkan, semula mereka akan melaporkan masalah kekerasan ini ke Polisi.

Namun karena masalah ini diminta para wali murid untuk diselesaikan lebih dulu di sekolah bersama kepala sekolahnya.

Pertemuan Para Wali Murid dengan Pihak Sekolah SDN 16 Bukit Selasih, Rengat Inhu
Maka, para wali murid meminta agar Kasek 016 Bukit Selasih itu mampu menyelesaikan persoalan kekerasan ini, jika masih terulang para wali murid akan melaporkannya ke Polisi.

Para wali murid lainnya juga meminta kepada Kasek 016 Bukit Selasih, Hotmawati, agar guru berinisial S itu tidak lagi mengajar di kelas.

Karena para orang tua murid itu merasa khawatir akan terulang kembali kekerasan terhadap anak anak mereka.

Anehnya, di forum pertemuan itu, oknum guru S itu malah merasa tak bersalah dan membenarkan sendiri aksi kekerasannya itu. Menurutnya, tindakan itu dilakukannya lantaran melihat perilaku murid-murid itu sudah keterlaluan.

"Silahkan saja lapor ke Polisi atas perlakuan ini, atau saya yang akan kembali menjebloskan siswa siswa itu ke penjara," ucap Sutarto dihadapan para Wartawan, Kasek dan para orang tua murid. Asmah, sempat kesal mendengar jawaban guru berinisial S itu.

Menanggapi tuntutan ini, Kasek 016 Bukit Selasih, Hotmawati, menyebutkan, akan melakukan pembinaan terhadap guru yang diduga melakukan kekerasan. Ia berjanji membuatkan semacam surat perjanjian kepada guru yang bersangkutan untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali.

"Jika dilanggar, silahkan saja lapor ke Polisi," kata Hotma.

Menurut Hotma yang mengaku baru sebulan diangkat menjadi Kasek 016 Bukit Selasih itu, dia tidak akan segan segan melakukan tindakan jika ada guru yang tidak disiplin.

"Baik itu guru yang tinggi pangkatnya dari saya dan atau tua dari saya," sambung istri Camat Kuala Cinaku ini. [zul](sumber)[right-side]
Share To:

Admin

Jangan menganggap remeh kekuatan ombak.

Post A Comment:

0 comments so far,add yours

Cobalah Meninggalkan Komentar Tentang Pengalaman Kerja Anda !