Investasi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pada tahun 2017 merosot jauh bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bila melihat data dari Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMD PTSP) Kabupaten Inhu, nilai investasi di tahun 2016 mencapai Rp 759.802.748.874. Sementara di tahun 2017 ini, investasi di Kabupaten Inhu di triwulan ketiga hanya mencapai Rp 69.193.472.220. Meski begitu, untuk tahun 2018 mendatang PM PTSP menargetkan jumlah investasi di Inhu meningkat sepuluh persen.
"Realisasi investasi di tahun 2017 menurun dikarenakan pada perusahaan yang dalam tahap konstruksi, hanya dihitung sebagai realisasi investasi adalah modal tetap sedangkan besarnya modal kerja hanya dihitung pada triwulan pertama," kata Kepala Dinas PM PTSP Inhu, Suseno Adji saat ditemui di ruangannya, Kamis (14/12). Meski begitu, kata Seno kemungkinan investasi di tahun 2018 bisa ditingkatkan lewat sektor perdagangan.
"Untuk tahun 2018, sektor perdagangan akan lebih didongkrak lagi terkhususnya dengan terbitnya Permendag nomor 7/M-DAG/PER/2/2017 tentang perubahan ketiga tentang penerbitan surat izin usaha perdagangan," kata Seno. Seno melanjutkan bila mengacu pada peraturan tersebut maka prosedur akan disederhanakan dan SIUP akan berlaku selama masih melaksanakan kegiatan usaha. Hal ini tentu memudahkan para pengusaha untuk berinvestasi di bidang perdagangan.
2017 ini, Seno menjelaskan ada lima sektor yang menempati lima besar yang paling diminati. Kelima sektor usaha tersebut, antara lain pertama sektor perkebunan, kemudian sektor retail, sektor industri, sektor property dan perumahan, serta sektor pariwisata atau hotel. Seperti yang dijelaskan ya bahwa secara nasional sektor retail memang lesu, namun di daerah terkhususnya di Inhu masih diminati oleh publik.
Wakil Ketua DPRD Inhu, Adila Ansori terkait penurunan investasi meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhu harus mulai memikirkan solusi untuk bisa meningkatkan investasi di daerah. Sebab menurutnya hal ini akan berdampak pada tahun-tahun selanjutnya. "Pemerintah harus mulai memikirkan solusi terhadap kondisi ini, karena hal ini akan berdampak pada PAD Inhu di tahun mendatang," ujarnya.
Menurut politisi Demokrat Inhu ini, dalam upaya itu masing-masing OPD juga harus cepat membaca peluang. Terlebih lagi, sejumlah kebijakan Kabupaten sudah diambil oleh Propinsi, diantaranya soal pengurusan izin ho. Disamping itu, daerah juga perlu memikirkan solusi kreatif untuk menarik minat investor untuk berinvestasi di Inhu.
Dikatakannya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai investasi di Inhu. Salah satunya adalah mempermudah pengurusan izin. Kemudian mengembangkan sektor lain, seperti sektor pariwisata. "Di Inhu banyak objek wisata yang bisa dikembangkan, bila perlu undang pihak swasta untuk mengelola sektor pariwisata yang ada sehingga lebih dapat dikembangkan," tegas Adila.(MC Riau/ana)(sumber)[right-side]
"Realisasi investasi di tahun 2017 menurun dikarenakan pada perusahaan yang dalam tahap konstruksi, hanya dihitung sebagai realisasi investasi adalah modal tetap sedangkan besarnya modal kerja hanya dihitung pada triwulan pertama," kata Kepala Dinas PM PTSP Inhu, Suseno Adji saat ditemui di ruangannya, Kamis (14/12). Meski begitu, kata Seno kemungkinan investasi di tahun 2018 bisa ditingkatkan lewat sektor perdagangan.
"Untuk tahun 2018, sektor perdagangan akan lebih didongkrak lagi terkhususnya dengan terbitnya Permendag nomor 7/M-DAG/PER/2/2017 tentang perubahan ketiga tentang penerbitan surat izin usaha perdagangan," kata Seno. Seno melanjutkan bila mengacu pada peraturan tersebut maka prosedur akan disederhanakan dan SIUP akan berlaku selama masih melaksanakan kegiatan usaha. Hal ini tentu memudahkan para pengusaha untuk berinvestasi di bidang perdagangan.
2017 ini, Seno menjelaskan ada lima sektor yang menempati lima besar yang paling diminati. Kelima sektor usaha tersebut, antara lain pertama sektor perkebunan, kemudian sektor retail, sektor industri, sektor property dan perumahan, serta sektor pariwisata atau hotel. Seperti yang dijelaskan ya bahwa secara nasional sektor retail memang lesu, namun di daerah terkhususnya di Inhu masih diminati oleh publik.
Wakil Ketua DPRD Inhu, Adila Ansori terkait penurunan investasi meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhu harus mulai memikirkan solusi untuk bisa meningkatkan investasi di daerah. Sebab menurutnya hal ini akan berdampak pada tahun-tahun selanjutnya. "Pemerintah harus mulai memikirkan solusi terhadap kondisi ini, karena hal ini akan berdampak pada PAD Inhu di tahun mendatang," ujarnya.
Menurut politisi Demokrat Inhu ini, dalam upaya itu masing-masing OPD juga harus cepat membaca peluang. Terlebih lagi, sejumlah kebijakan Kabupaten sudah diambil oleh Propinsi, diantaranya soal pengurusan izin ho. Disamping itu, daerah juga perlu memikirkan solusi kreatif untuk menarik minat investor untuk berinvestasi di Inhu.
Dikatakannya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai investasi di Inhu. Salah satunya adalah mempermudah pengurusan izin. Kemudian mengembangkan sektor lain, seperti sektor pariwisata. "Di Inhu banyak objek wisata yang bisa dikembangkan, bila perlu undang pihak swasta untuk mengelola sektor pariwisata yang ada sehingga lebih dapat dikembangkan," tegas Adila.(MC Riau/ana)(sumber)[right-side]
Post A Comment:
0 comments so far,add yours
Cobalah Meninggalkan Komentar Tentang Pengalaman Kerja Anda !