EKONOMI

Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau - Kepri menyatakan miliki stok minyak goreng 96 ribu liter dan gula 5.000 ton, cukup hingga kebutuhan menyambut Natal dan Tahun Baru masyarakat setempat.

"Stok minyak goreng Bulog cukup kini sudah datang kurang lebih 50 ribu liter ke Riau-Kepri, gula juga didatangkan dari Lampung," kata Kepala Bidang Komersial Bulog Divre Riau-Kepri, M Yusuf di Pekanbaru, Senin (13/11/2017).

M Yusuf menyatakan pihaknya sengaja membuat stok yang banyak guna memenuhi peningkatan permintaan masyarakat akan minyak goreng dan gula menjelang Natal dan Tahun Baru 2017. "Biasanya pada setiap ada perayaan keagamaan akan ada peningkatan permintaan kebutuhan pokok, seperti gula, minyak goreng, beras makanya Bulog sudah mengantisipasinya, " ujar M Yusuf.

Selain mengantisipasi permintaan, Bulog juga melakukan penetrasi pasar agar harga tidak alami kenaikan, jika naik maka masyarakat bisa membeli lebih murah melalui pihaknya sehingga gejolak kenaikan tidak akan berlanjut. "Karena harga jual Bulog selalu di bawah atau lebih murah dari pasar, " ucapnya.

Untuk itu, jelas dia, kini stok Bulog tersebut sudah disebar pada semua gudang Bulog yang ada di Riau dan Kepri sehingga akan mudah memenuhi permintaan masyarakat.

Pemasaran sendiri, katanya, dilakukan melalui gudang dan kantor Bulog setempat dibantu oleh semua Rumah Pangan Kita (RPK) yang sudah didirikan selama ini menjadi mitra. "Riau-Kepri kini miliki sekitar 800 RPK yang membantu memasarkan produk Bulog, " tuturnya.

Sementara, sambung dia, untuk harga jual minyak goreng dan gula Bulog sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi semua RPK dan mitranya yakni masing-masing 12.500/kg.

Selain harga dari segi kemasan produk Bulog tersebut juga sudah memiliki ciri khas sendiri dengan merk "kita" (minyak goreng kita, gula kita) tentu harganya sesuai ketentuan pemerintah dan sama di seluruh Indonesia. "Bulog memasarkan minyak goreng Rp12.500/kg dan gula Rp12.500/kg juga, " imbuhnya.

Ia menambahkan produk yang bertanda khusus tersebut saat dipasarkan di RPK harus dipasangi label atau spanduk penjualan berlogo Bulog dengan HET yang sudah ditentukan. "Tujuannya agar tidak ada upaya penyelewengan harga eceran di masyarakat," jelasnya. [tar](sumber)[right-side]
Share To:

Admin

Jangan menganggap remeh kekuatan ombak.

Post A Comment:

0 comments so far,add yours

Cobalah Meninggalkan Komentar Tentang Pengalaman Kerja Anda !